Hukum Menyambut Tahun Baru Imlek dan menerima hadiahnya Bagi Anak-Anak Muslim
Fyi, kami juga hadir di,
Instagram Facebook TikTok Youtube
Tahun Baru Imlek seringkali diidentikkan dengan perayaan budaya China. Namun, sebagai masyarakat multikultural, perayaan Imlek seharusnya juga dapat dijadikan momen untuk menyenangkan anak-anak Muslim. Dengan mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, anak-anak dapat belajar menghargai dan menghormati budaya lain dan merayakan keberagaman bersama.
Para orang tua dapat memanfaatkan momen Imlek untuk mengenalkan nilai-nilai seperti kebersamaan, kerja sama, dan saling membantu kepada anak-anak. Selain itu, dapat mengajarkan arti penting dari perayaan Imlek yang kaya akan tradisi dan simbol-simbol yang memiliki makna mendalam.
Sebagai contoh, Anak-anak dapat memahami bahwa warna merah dalam Imlek menggambarkan keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan hongbao (uang dalam amplop merah) sebagai hadiah selain sebagai simbol keberuntungan juga mengajarkan pentingnya berbagi dan saling memberi dalam budaya China.
Perayaan Imlek juga menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan anak-anak tentang toleransi dan keberagaman. Orang tua dapat memotivasi anak-anak untuk menghormati perbedaan budaya dan tradisi pada saat mereka merayakan momen Imlek bersama teman-teman yang memiliki latar belakang budaya China.
Dalam merayakan Tahun Baru Imlek, kita harus mengajarkan anak-anak bahwa setiap perayaan budaya memiliki keunikan dan nilai-nilai yang berbeda. Sebagai anak-anak Muslim, kita harus tetap memegang teguh nilai-nilai Islam, sambil menghargai dan menghormati tradisi serta perbedaan budaya lain.
Terus bagai mana dengan hadiahnya, Apakah boleh muslim menerima angpau Imlek dan bagaimana hukumnya?
Pertanyaan seperti ini pernah muncul dalam kajian ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya
“Buya, apa hukumnya menerima uang dari orang yang merayakan Imlek? Karena di Taiwan setiap perayaan Imlek mereka akan memberi kita angpau atau amplop merah yang berisi uang. Apakah kita harus menerimanya atau menolaknya Buya? Mohon pencerahannya,” kata penanya lewat media sosial, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (9/2/2024).
Buya Yahya menjawab, muslim boleh menerima hadiah dari non muslim termasuk angpau Imlek. Ia menegaskan, yang diharamkan mutlak adalah mendukung syiarnya orang kafir.
“Kita boleh menerimanya. Hadiah dari orang kafir kita boleh menerima. Yang tidak diperkenankan adalah ikrar atau mengucapkan selamat sesuatu yang menjadi ciri kekafiran seperti Natal dan sebagainya. Atau kita mendukung syiarnya orang kafir,” ujarnya.
“Tapi kalau dalam interaksi kebersamaan, misalnya, saudara kita yang nasrani memberikan kita hadiah makan atau uang, boleh kita terima bahkan kita memberikan kepada mereka juga boleh,” jelas Buya Yahya.
Akhir kata, merayakan Tahun Baru Imlek tidak hanya menjadi momen bermain keras dan mendapatkan Hongbo. Anak-anak dapat belajar banyak nilai-nilai positif dari perayaan Imlek yang dapat membentuk karakter mereka sebagai anak-anak yang toleran, menghargai perbedaan budaya, dan bisa bersikap rasional dalam merayakan keberagaman.
![]() |
   | Katanya Beda Nyatanya |
![]() |
   | Gigit Apa Yang Bisa Kamu Gigit |
![]() |
   | Program Iqro Plus |
![]() |
   | Menciptakan Anak Bahagia Dan Terdidik |
![]() |
   | Pentingnya Pendidikan Usia Dini |
![]() |
   | Panen Prestasi Pc Igra Plered |
![]() |
   | Penilaian Kinerja Kepala Raudhatul Athfal |
![]() |
   | Prestasi Gemilang Ra Annur Di Fatria |
![]() |
   | Fatria : Festival Anak Taqwa Ra Ceria |
![]() |
   | Back To School : Yuk Sekolah Lagi !!! |